Bayangkan, betapa bodohnya kami!
Sering acuh pada sahabat seirama
Pikirkan, betapa kami saling berkaitan
Alam bergejolak, kita terasa perih
Sebentar,
Selamat istirahat kawanku! dikala semua resahLalu rasakan kesunyian merasuki
Tempat dimana bisa mawas diri, mencoba meresapi, ada apa semua ini?
Kita seraya berkata
Bersahabatlah alamku,
Ku tau kau kecewa
Sabar, ku tau kau marah
Bukankah kita teman paling seirama
Meski diri ini pernah menusuk
Percayalah, perlahan kita akan semakin memahami
Reda, buatlah reda seperti rintik gerimis setelah hujan hebat
Itu dapat mensyaduhkan suasana
Kau tau itu kan? Tak mungkin kau lupa
Sehingga kita bisa saling mengisi dalam harmoni
Kembali
Bersahabatlah alamku, maafkan kecerobohan yang lalu
-gladyoralyanto
Comments
Post a Comment