Cerita kita
Saat kami sedang berlari
Lihatlah lepas dengan bebas
Kedamaian yang tlah kami punyai
Senyum Cerah ada, namun perlahan sirna
Senja, senja, semakin ternoda
Kediaman kami mengacau
Resapi tangisan kami, kepedihan perih
Air mata begitu saja keluar, terpaksa kami terlonta
Sebelum putih datang memikat
Kami semua berdiri tegak
Beringin muda pekat yang lekat
Akankah kamu lihat sedemikian rupa?
Itu kami dahulu yang rebah
Kurasa senja berganti malam
Dapat kurasakan kini hitam malam
Pohon beringin pekat, berubah cepat
Lapuk, rapuh, terbias oleh angin
Dengar kami berbisik, dengan suara yang mengering
Kami putih, beda, rapuh, dengan kelekatan kebimbangan
Dinamika tembok dengan tembok
Membuat air jernih tertuah minyak
Tidaklah perih ini merintih
Bunga mawar ditangan hancur
Bercokol bunga bangkai tercium busuk
Dengar, dengarlah, suara bisik kami mengering
Hitam dan putih tlah berbaur buatkan kami hilang
Namun suara kami tetap
Suara kami tetap
Suara kami akan tetap
Walau rintih dan perih
Teriakan kami adalah tetap satu
ILMU POLITIK SATU, POLITIK DJAYA!
-GladyOralyanto-
Comments
Post a Comment