Cerita Singkat Biografi Niccolo Machiavelli
Niccolo Machiavelli adalah pemikir filsuf yang berasal dari Italia lebih tepatnya di negara kota Florence. Niccolo Machiavelli lahir pada tahun 1467. Hidup pada masa abad pencerahan atau abad renaissance. Niccolo Machiavelli memiliki ayah seorang ahli hukum yang berasal dari keluarga bangsawan yang membuat Machiavelli mendapatkan pendidikan terbaik dikala itu karena keinginan dari ayahnya. Ayahnya pengagum karya klasik Livius, History, dan Cicero, The Making of an Orator. Pada usia 12 Tahun Niccolo Machiavelli belajar ilmu kemanusiaan dengan Paulo Ronsiglione. Pada saat di Universitas Florence Machiavelli mempelajari kajian ilmu klasik dari Marcello Adriani.
Machiavelli adalah salah satu filsuf terbaik dunia yang ada di barat, dengan pemikirannya yang beda dan popular membuat dia semakin terkenal. Dari tulisan karyanya The Prince, ataupun Art of War. Sebagai filsuf yang mendasari pemikirannya Machiavelli adalah karya Livius pada tulisan karyanya di The Prince. Selain itu perjalanan hidupnya yang pernah menjadi seorang diplomat dan duta luar membuat pengalamannya itu membuat pemikirannya semakin terasah sehingga berani juga untuk menulis kritik maupun gagasan yang Machiavelli tuliskan pada masanya.
Situasi Politik yang Berkembang
Italia pada saat itu terpecah menjadi 5 negara kota yaitu: Milan, Florence, Negara-negara Paus, Napels, Venice. Karena pertentangan politik dan sebagai bidak dari kekuatan politik yang lebih besar seperti Perancis, Jerman, dan Spanyol. Florence sendiri bersekutu dengan Perancis dan pada tahun 1512 Perancis diusir oleh Italia, keluarga Medici kemudian bisa mengontrol kembali kota. Florence dikuasi oleh dinasti Medici dengan tangan besi dan tidak ada warga yang berani menentang kekuasannya. Girolamo Savonarola adalah seorang politikus moralis yang melawan penguasa tiran yang ada di Italia, dan Machiavelli bergabung untuk melawan Medici sampai Ia dihukum. Italia saat itu menjadi negara yang kuat dengan peradaban yang urban dan sekuler. Sempat dihukum karena dicurigai akan melawan kekuasaan Medici dan diberhentitugaskan hal itu tidak menyurutkan Machiavelli untuk tetap berkarya. Meskipun setelah itu Machiavelli direhabilitas dan dipensiunkan ia tetap melanjutkan karyanya dan ia menulis The Prince yang dipersembahkan kepada salah satu anggota keluarga Medici yang sedang berkuasa, dengan maksud agar Machiavelli dipanggil kembali untuk memangku suatu jabatan tertentu dalam pemerintahan (Rapar, 2001)
Karya – Karya
Machiavelli terkenal atas tulisan dan gagasannya, tulisan tersebut dalam bentuk karya sebagai berikut:
The Prince (1513): membahas negara yang diperintah oleh satu orang dengan kekuasaan tertinggi dan absolut.TheDiscourses (1519): mendukung pemerintahan republik dengan wilayah kebebasan individu yang luas dan partisipasi politik.A History of Florence:peristiwa Mandragolakehancuran dan kebangkrutan negara Italia.
Menurut Ahmad Suhelmi gagasan-gagasan Machiavelli patut dikaji karena ada 2 hal yaitu:
gagasannya telah menjadi sumber inspirasi yang tak pernah kering bagi banyak penguasa sejak awal gagasan itu dipopulerkan sampai abad 20.dari perspektif sejarah pemikiran politik, gagasannya itu merupakan pemutusan hubungan total masa kini dengan masa lalu yang merupakan ciri penting abadrenaissance
Metodologi Baru
Upaya menghapuskan konteks etika secara total dari realitas politik, ia mengabaikan masalah tujuan etis.Metode komparatif dalam pendekatannya pada studi politik. Penekanan pada penemuan hukum universal suatu tindakan yang bisa menjadi dasar keberhasilan. Ilmu Politik sebagai ilmu keahlian praktis sebagai negarawan.Menggunakan pendekatan komparatif dan ia sampai pada hukum sebab akibat.Untuk membangun ilmu politik adalah melihat konstansi watak manusia, sepanjang masa manusia digerakkan oleh hasrat dan reaksinya selalu sama.Kejadian masa lampau (sejarah) penting untuk menemukan hukum-hukum umum dan aksioma politik.
Psikologi Machiavelli
Orang harus menerima apa adanya “bahwa manusia jahat dan bahwa mereka akan selalu condong pada kejahatan yang ada dalam pikirannya, jika kesempatan ada”. Manusia tidak tahu terima kasih, pembohong lihai, sangat ingin menghindari bahaya dan iri hati dengan orang lain.Kelihaian dan kekejaman yang bisa mengatasi lingkungannya dan memenuhi hasrat dan nalurinya.Hanya ada dua cara berkelahi yakni dengan: hukum (cara manusia) kekuatan (cara binatang)Jika cara pertama tidak mencukupi, cara ke dua bisa digunakan. Manusia harus mempelajari cara rubah dan singa, karena rubah tidak bisa melindungi diri dari serigala dan singa tidak bisa melindungi diri dari jebakan rubah.Dengan sifat binatangnya manusia bertindak seperti binatang dan dengan sifat rasionalnya ia bertindak seperti manusia.
Penguasa Negara dan Kekuasaan
Kekuasaan harus dipisahkan dari yang namanya agama kecuali sejauh agama itu memiliki nilai utilitarianisme.Politik adalah efektif dan efisien, agama adalah yang diharapkan.Efektifitas penggunaan kekuasaan adalah :Memperoleh kekuasaanMempertahankan kekuasaan.Memperluas kekuasaan.Ia menyangkal bahwa kekuasaan adalah alat atau instrumen untuk mempertahankan moralitas, etika atau agama. Negara adalah simbol kekuasaan politik yang paling tinggi yang sifatnya mencakup semua dan mutlak.Ada 2 cara mempertahankan negara adalahmemusnahkan semua masyarakat awaldibentuk koloni dengan penempatan sejumlah pasukan.
Kemiliteran dan Perang
Machiavelli berpendapat bahwa keberadaan militer sangat kuat diperlukan suatu negara. Militer merupakan basis penting bagi penguasa sebagai manifestasi nyata kekuasaan negara.Setidaknya ada 2 pengetahuan yang harus dimiliki militer menurut Machiavelli :Militer dan penguasa mengetahui persis keadaan negaranya.2.Mengerti cara bagaimana mempertahankan dari serangan musuh.
Nilai Ultinalitarisme Politik Agama
Machiavelli melihat agama dari sudut pragmatisme dan kepentingan politik praktis. Agama mempunyai kepentingan makna bila berguna bagi kepentingan politik.Dia dapat dikategorikan sebagai penganut utilitarianisme dan pragmatisme.Machiavelli berpendapat bahwa wibawa penguasa negara tanpa agama tidak cukup menjamin persatuan dan kesatuan di negara tersebut.
Standar Moral
Mampu menggunakan kekuasaan secara efektif untuk kepentingan publik/masyarakatMoral : Sesuatu yang dianggap baik
Politik : sesuatu yang riil dan praktis. Moral dan Politik menurut Machiavelli merupakan dua hal yang terpisah dan tidak bias disatukan
Well-used cruelty : Kekerasan yang bertujuan untuk mencapai kepentingan negara
Bad-used cruelty : Kekerasan yang hanya untuk kepentingan individu
Daftar Pustaka
Machiavelli, Niccolo. 2002. Il Principe. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Magniz-Suseno, Franz. 2001. Kuasa & Moral. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Niccolo Machiavelli, Il Principe, (Terj.C. Woekirsari),Jakarta: Dramedia, 1999, hlm. xxxvii
Op.Cit. F. Budi Hardiman, hlm. 18.
Suhelmi, Ahmad 2001. Pemikiran Politik Barat. Jakarta : Gramedia.
http://www.academia.edu/8651884/PEMIKIRAN_MACHIAVELLI_TENTANG_POLITIK_dan_KEKUASAAN(diakses pada 2 Januari 2017, pada pukul 16.31 WIB)
http://eksayoga-amirul-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-162152-Pemikiran%20Politik%20Barat-PEMIKIRAN%20NICOLLO%20MACHIAVELLI.html (diakses pada 2 Januari 2017, pada pukul 16.45 WIB)
Dapat dilihat juga di sini:
Blog
Blog
Comments
Post a Comment