Skip to main content

Posts

Ditengah sore dan Malam

Secangkir kopi yang diseduh Ditempat kita sedang sendu Dibawah langit memerah Perlahan lahan akhirnya padu Tenang menunggu bintang Namun tak terlihat disana Hanya bulan bersinar Datang lebih awal Sangat memukau Bulan pun menerka Namun ia tetap berputar Bahkan bisa saja lupa Benar saja gerimis datang Menetes didalam cangkir itu Sendu berubah arah Hambar terasa, ada yang hilang Sebentar, itu semakin terasa Benar itu semakin pudar Cangkir ini ingin ku ganti dengan teh hangat Agar suasana merebak, hangat memikat Dan membiarkan gerimis mengalihkan cahaya bulan Ya tetaplah iringi dan berputar, sampai waktu tak terasa Hingga hilang beban yang ada
Recent posts

Tidak Semua Birokrasi Rumit

Banyak dimana-mana mengeluhkan dunia birokrasi yang rumit, tidak efisien, membingungkan, dan membuat seseorang enggan untuk mengurus administrasi akibat rumitnya yang dialami. Birokrasi tidak hanya di kelurahan ataupun kecamatan. Dalam dunia pendidikan juga ada urusan birokrasinya seperti halnya di kampus, salah satunya adalah Universitas Airlangga (UNAIR). Birokrasi UNAIR itu bagaimana? Mungkin segenap pertanyaan dari seorang mahasiswa yang belum pernah mengurus administrasinya ataupun belum pernah bersentuhan langsung dengan urusan birokrasi. Birokrasi UNAIR itu sudah baik, dilihat dari pertama masuk (Mahasiswa Baru) mengurus administrasi ataupun mengisi biodata untuk mendapatkan perolehan UKT (Uang Kuliah Tunggal) sudah cukup baik dan mudah diakses, tidak banyak keluhan mengisinya apabila kita mengisinya sesuai dengan petunjuknya, pelayanannya baik dan cepat. Pernah suatu itu saya belum menguload foto tampak depan rumah, tidak lama dari adminnya menelpon saya untuk menging...

Bersahabat Alamku

Bayangkan, betapa bodohnya kami!  Sering acuh pada sahabat seirama Pikirkan, betapa kami saling berkaitan Alam bergejolak, kita terasa perih Sebentar, Selamat istirahat kawanku! dikala semua resah Lalu rasakan kesunyian merasuki Tempat dimana bisa mawas diri, mencoba meresapi, ada apa semua ini? Kita seraya berkata Bersahabatlah alamku, Ku tau kau kecewa Sabar, ku tau kau marah Bukankah kita teman paling seirama Meski diri ini pernah menusuk Percayalah, perlahan kita akan semakin memahami Reda, buatlah reda seperti rintik gerimis setelah hujan hebat Itu dapat mensyaduhkan suasana Kau tau itu kan? Tak mungkin kau lupa Sehingga kita bisa saling mengisi dalam harmoni Kembali Bersahabatlah alamku, maafkan kecerobohan yang lalu -gladyoralyanto

Kita Ditempa

Saat ini mungkin kita akan ditempa Kepedulian akan terlihat diantaranya Atau bahkan keegosian semakin menganga Resah, semua dalam hati kecil berkata Mengapa semua ini ada? Sudah saatnya doa dan saling menjaga Mengikis egois agar tak mejelma Memupuk peduli sampai berirama Tak perlu resah hadapi masalah Sampai akhirnya semua dapat dilalui bersama -GladyOralyanto

Tugas Demokrasi – Demokratisasi

Nama   : Glady Oralyanto Nur Rizki NIM    : 071511333028 Tugas Demokrasi – Demokratisasi Soal     : 1.       Dari 4 pendekatan teori transisi demokrasi, carilah 1 pendekatan yang baru berkembang akhir-akhir ini dan diluar 4 pendekatan yang sudah ada tersebut ? 2.       Sebutkan contoh negara yang menggambarkan revolusi dari: (Jelaskan masing-masing 2 negara) a.        Kelas Borjuis b.       Kelas Atas c.        Kelas Bawah Jawaban          : 1.       Proses demokratisasi memiliki transisi yang akan memengaruhi jalannya perubahan suatu negara tersebut mengarah pada terwujudnya demokrasi atau tidak terwujudnya demokrasi. Proses tersebut masuk dalam transisi demokrasi yang memiliki beberapa penjelasan dalam pendekatan...

Bukan untuk Dinilai

Tulisan ini bukan untuk dinilai, tidak bukan nilai yang harus didapati. Mengapa demikian? Jelas, tidak sadarkah kau ini bukan bangku sekolah! juga bukan bangku kuliah! Tulisan yang kau baca disini untuk dinikmati, diilhami, jika tak masuk pada batinmu atau bahkan otakmu membantah. Yasudah itu terserah kamu saja. Santai saja nikmati, jika meresap itu berkah. Seperti itulah jika kau membaca rangkaian kata disini Telah banyak berlaga otakmu, hingga hatimu tidak kau beri waktu untuk bekerja Tengok, begitu saja sudah merasa paling benar, bahkan menuduh tulisan ini begitu tak berguna Sampai - sampai kau tidak bisa merasakan dimana arti tiap makna Sudah jangan kaku,  tidak apa - apa masih ada waktu untuk nikmatinya Istirahatlah, mampirlah untuk meresapi kata - kata ini lain waktu. Nanti kau kan tau -Gladyoralyanto

Pintu Tua

Desis suara pintu tua sudah tidak pernah berbunyi, sepertinya tidak ada yang mengetuk dan mampir sejenak, atau bahkan membuka pintu itu juga tidak pernah. Pintu itu pun terlihat semakin lemah tak terawat. Coba dilihat seksama, mengapa pintu itu semakin tua namun tak pernah ada yang membuka bahkan untuk sekedar mengetuk pun tidak terpikirkan. Akhirnya, Semakin lama semakin rapuh! Kau tau itu sungguh menyesakkan, mengapa tak ada yang peduli pada pintu itu. Dasar! padahal dibaliknya terdapat sebuah hal yang tidak akan terduga sebelumnya, kau tidak percaya? coba buka setidaknya itu akan memberikan pandangan baru. Coba, ingat tidak mengenai dongeng atau bahkan cerita kartun pintu untuk menuju tempat yang didambakan seperti mimpi bentuknya seperti apa? Yap, fana mengecohkan semua mata sehingga banyak yang tidak bisa mengilhami bahwa itu ada yang begitu indah seperti mimpi! ah sudahlah kurangi semua pikir pendek itu. Coba sekarang, ketuk saja, buka, dan rasakan indahnya!  -G...