Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

Puisi Cerita Pita

Cerita Pita Bangunkan aku bila terpana Sadarkan ku dalam kehampaan Terangkan ku dalam kegelapan Awan tak terlihat kini Angin enggan datang Langitku tak tentu Rupa apa tertampak panah Kemana jalanku

Puisi

Baik Tak Terbaik Lama kita terdiam Bertemu tak tentu Bertatap tak memandang Mendengar tapi membisu Saling hilang jalan Diatas sini ku masih berdiri Mencoba seperti buku kusam Tak terbuka walau indah tersembunyi Tiba senja merah datang Ada dan hilang layaknya awan Bagai kuda menggigit ekor Berputar tak ada titik satu Seribu maaf kau bunga tetangga Mengagumi bisa dengan sekedip mata Aku disini bercerita sendiri Karena dalam hati siapa yang kira? -GladyOralyanto-

Puisi

Hamparan Kaki Gunung Saat dulu kudisini tegak berdiri depan kaki ini tersebar rangkaian warna warna warna mengindahkan mata dan jiwa sejuk sudah biasa terasa sampai merasuk saat dulu kudisini tegak berdiri ku menatap sebuah hamparan indah dari sana memang kucari saat dulu kudisini tegak berdiri lalu lalang waktu ini mulai meninggalkanku ku masih terbaring dalam hamparan berat raga ini akan pergi sudah mulai kulihat senja merah menyelimuti taman langit ku masih ingin disini dalam hamparan keindahan kaki gunung sampainya ku langkahkan kakiku tertatih ku tinggalkan ini -GladyOralyanto-

A True Story

Cerita Pita Bermula dari peristiwa dari cerita tak terduga menampakkan. Terbawa angin, bibit ini tiba hinggap tak lalu melalang. Mulai saat ini disitu mulai bertumbuhkanlah pohon. Ku indahkan kata dan juang, sempat datang ingin tuk mencabut pohon ini, taukah begitu banyak hal yang terpikirkan disini. Angin, angin tak memperindahkan ini. Disini pohon semakin meninggi tanpa terketahui. Maafkan bila mengharap, tapi tak berharap. Malam ini kelam namun tak sunyi. Sudahkah kau tau mulai dari mana pohon berdiri? Itu cerita tak mudah tertuliskan tuah disini. Ketahuilah angin dan air memberikan jalannya. Ada cara, ada juang, ada putih dan kelam. Disini ada juang dan cara tak pernah terlakukan, ini seperti halnya baru. Juangan kata tertuah namun tersamarkan. Jalan ini tak mudah lurus, beribu tanya terlintas, mungkin apa mungkin. Sudahi tepian angin ini, coba lakukan lari temui indahnya angin sungguh adanya, air aliran turun lepas. Masih dan masih temukan cari jawab dari alam disitu indahny...

Puisi

Aku Berlidah Lamunanku terhenti Saat pohon itu menyatu indahnya Kurasa ini hanya mimpi angin siang Akal masih tak percaya Lintas kemudian rupa wajah itu Coba tanyakan sekian kali Hati tak hentinya bergetar Bibir mengenyam indahnya Angin dan air menyatu mulai kini Kisah kedua beda tertera Ini nyata Labuhan cerita pita terukirkan Kamu nyata Tak terduga kan ku jaga Aku berlidah Dan semua aliran berikan senyumnya Karena, Mencintaimu anugerah bagiku -GladyOralyanto-